Pembelajaran Matematika Berbasis Taxnomi Pengetahuan

Hasbullah Hasbullah, Supardi Uki Sajiman

Sari


Tulisan ini mendiskripsikan pembelajaran matematika berbasis taxnomi pengetahuan. Metode yang digunakan adalah metode studi kepustakaan. Penelaahan terhadap buku-buku, dan artikel ilmiah dilakukan untuk memperkaya kajian tentang pembelajaran matematika berbasis taxnomi pengetahuan. Data sekunder dari berbagai hasil penelitian merupakan  jenis data yang kemudian disintesis hingga menjadi kesatuan dalam memberikan informasi. Hasil penulisan ini adalah pembelajaran matematika berdasarkan taxnomi pengetahuan terdiri dari Lower order thingking dan higher order thingking. Pembelajaran berbasis lower order thingkink dapat digunakan dengan menggunakan pembelajaran ekspositori. Pembelajaran berbasis higner order thingkink dapat digunakan dengan menggunakan pembelajaran contextual learning dan problem based learning. Guru dalam pembelajaran saat ini hendaknya di arahkan pada pembelajaran higner order thingking

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


ACM. (2015). Bloom’s Revised Taxonomy: Mathematics. https://www4.uwm.edu/Org/mmp/ACM201213-files/ACM-March15- BloomRevisedMath.pdf, Diakses 10 Januari 2019

Anderson, L. W. & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Leraning, Teaching and Assessing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Atwood, M. (1990). Critical Thinking, Collaboration and Citizenship: Inventing a Framework Appropriate for Our Times. USA: Charles C Thomas, Publisher.

Barry, K & King, L. (1994). Beginning Teaching A Developmental Text for Effective Teaching, Wentworth Falls, NSW: Social Science Press.

Common Core State Standards Initiative (2015). About The Common Core State Standards.

Retrieved from http://www.corestandards.org/about-the-standards

Damianus D. S., Darhim & Kartasasmita, B. (2017). “Developing Contextual Mathematical Thinking Learning Model to Enhance Higher-Order Thinking Ability for Middle School Students”. International Education Studies; 10 (2)

Grandgenett, N., Harris, J., & Hofer, M. (2011). Mathematics learning activity types. Retrieved from College of William and Mary, School of Education, Learning Activity Types: http://activitytypes.wm.edu/Math.html, diakses 3 Februari 2019

Hadi, S. (2007). “Keberaksaraan Matematika”. Majalah PMRI . V (3).

Bandung: IP-PMRI Hasratuddin. (2014). “Pembelajaran Matematika Sekarang dan yang akan Datang Berbasis

Karakter”. Jurnal Didaktik Matematika. 1 (2)

Hosnan, M. (2016). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Iriyanto, H. D. (2012). Learning Metamorphosis Hebat Gurunya Dahsyat Muridnya. Jakarta: Esensi Erlangga

Isjoni. (2010). Pembelajaran Kooperatif. Meningkatkan Kecerdasan Antar Peserta Didik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Jihad, A. (2008). Pengembangan Kurikulum Matematika. Yogyakarta: Multi Pressindo

NCTM. (2000). Principles and Standard for School Mathematics. http://www.nctm.org/uploadedFiles/Math_Standards/12752_exec_pssm.pdf, (Diakses tanggal 10 Desember 2018)

Oktaviansa, W. A. Y. (2013). “Pengaruh Model Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa SMKN 1 Sidoarjo”. JPTM. 2 (2)

Rachmadi, W. (2008). Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika SMP dan Alternatif Proses Remidinya. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika

Saido, G. M., Siraj, S., Bin Nordin, A. B., Al Amedy, O.S. (2015). “Higher Order Thinking Skills among Secondary School Students in Science Learning”. Malaysian Online Journal of Educational Sciences. 3 (3)

Samo, D. D. (2016). “Konsepsi calon guru matematika tentang level higher-order thinking dalam Taxonomi Bloom [Preservice mathematics teachers conception of higher-order thinking in Bloom’s taxonomy]”. Paper presented at the National Conference of Mathematics Education with the theme at the Indonesia University of Education

Smith, B. P. (2006). “Contextual Teaching and Learning Practices in the Family and Consumer Sciences Curriculum”. Journal of Family and Consumer Sciences Education. 24 (1)

Sugiharto. (2003). Diagnosis Kesulitan Siswa SMU dalam Menyelesaikan Soal-Soal Mtematika. Tesis. Pascasarjana UNY Yogyakarta

Suprihatiningrum, J. (2017). Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-ruzz Media. Suprijono. (2011). Contextual Teaching and Learning. Jakarta: Ganeca Press.

Tanjungsari, R. D., Soedjoko, E., & Mashuri. (2012). “Diagnosis Kesulitan Belajar Matematika SMP Pada Materi Persamaan Garis Lurus”. Unnes Journal of Mathematics Education. 1 (1)

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenadda Media. Waskitoningtyas, R. S. (2016). “Analisis Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Kota Balikpapan Pada Materi Satuan Waktu Tahun Ajaran 2015/2016”. Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 5 (1)

Yusmin, E. (2017). “Kesulitan Belajar Siswapada Pelajaran Matematika (Rangkuman Dengan Pendekatan Metaethnography)”. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan. 9 (1)


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.