Menigkatkatkan Nilai Kesopanan Dan Kesantunan Anak Dalam Berbahasa Di Era Kenormalan Baru

Nur Indah Sari, Eka Septiani

Sari


Zaman saat ini sedang menghadapi pandemi covid 19 dan era kenormalan baru, banyak orang tua milenial yang tidak menyadari pentingnya berbahasa dan berbicara yang baik ketika dihadapan anak ketika stay at home. Padahal, memberikan contoh etika berbahasa dan berbicara yang baik dapat meningkatkan nilai kesopanan diri anak. Tak hanya itu, berbahasa yang baik dapat meningkatkan sikap positif dan dapat membantu anak dalam membangun hubungan sosialnya. Lima hasil yang dicapai dalam penelitian sikap sopan dan santun kepada anak seperti sebagai berikut: (1) Memperkenalkan kata-kata yang sopan sejak dini Anak-anak dapat belajar mengatakan "tolong" dan "terima kasih". Meskipun tidak sepenuhnya memahami implikasi dari penggunaan kata-kata ini, anak-anak dapat belajar sejak usia dini bahwa "tolong" harus terikat pada hal-hal yang diminta, dan "terima kasih" selalu datang di akhir transaksi atau interaksi. Seiring perkembangan anak, mereka akhirnya memahami bahwa kata-kata ini membuat orang lain merasa senang membantu saat membantunya.(2) Rasa hormat dan sensitivitas Perilaku yang baik timbul dari rasa hormat terhadap orang lain, dan jalan menuju rasa hormat pada dasarnya adalah kepekaan. Jika para orang tua dapat mengajari seorang anak nilai kepekaan, Anda memberi mereka hadiah yang luar biasa yaitu jalan mudah menuju sikap sopan santun. Seorang anak yang penuh hormat secara alami menjadi individu yang santun. Sikap yang baik menjadi logis bagi mereka dan bukan sesuatu yang harus mereka pelajari secara artifisial.(3) lima kata ajaib bersamaan dengan "tolong" dan "terima kasih", pastikan bahwa anak-anak memahami bahwa "permisi", "Bolehkah saya ..." dan "tidak, terima kasih" diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dan harus dikuasai.(4) Perilaku sopan anak selalu meniru apa yang dilakukan oeh para orang tuanya. Anak mengikuti ibu atau ayah selalu menyertakan banyak kata "tolong" dan "terima kasih" saat berinteraksi dengan orang lain.(5) Anak mendapatkan apresiasi yang lebih dalam tentang perilaku dan cara menerapkan nilai kesopanan dalam berbicara.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Anam, A. (2011). Kesantunan Berbahasa dalam Buku Ajar Bahasa Indonesia Tataran Unggul: untuk SMK dan MAK Kelas XII Karangan Yustinah dan Ahmad Iskak.

Kemendikbud. (2010). Desain Induk Pendidikan Karakter. Kementerian Pendidikan Nasional. (2010a). Desain Induk Pendidikan Karakter Kementerian Pendidikan Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional. (2010b). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta.

Kementerian Pendidikan Nasional. (2010c). Rencana aksi Nasional Pendidikan Karakter. Jakarta.

Kementerian Pendidikan Nasional. (2010d). Strategi Membangun Moralitas Anak Secara Efektif. Jakarta:Kementrian Pendidikan Nasional. (2010). Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa. Jakarta.

Mislikhah, S. (2014). Kesantunan Berbahasa. Ar-Raniry, International Journal of Islamic Studies, 1(2), 285. https://doi.org/10.20859/jar.v1i2.18

ODE, W. N. (2015). Kesantunan Berbahasa Indonesia Dalam Lingkungan Keluarga (Kajian Sosiopragmatik). Jurnal Humanika.

Sukmawati, E. (2016). MENINGKATKAN NILAI KESOPANAN OLEH GURU PEMBIMBING MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA PONTIANAK. JURNAL KONSELING GUSJIGANG, 2(2). https://doi.org/10.24176/jkg.v2i2.697


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.