Analisis dan Investigasi Forensik digital Live Memory untuk Deteksi Tingkah Laku Agresi pada Aplikasi WhatsApp

Irwansyah Saputra, Muhamad Nauval Azhar

Sari

Peningkatan penggunaan internet menciptakan bentuk baru dari serangan yang disebut dengan cyberagression. Cyberagression menjadi masalah berbahaya karena memiliki dampak yang sangat serius terhadap psikis korban. Fokus penelitian ini adalah fenomena cyberagression yang terjadi pada aplikasi olah pesan WhatsApp Messenger. Proses pengambilan data pada aplikasi tersebut sulit dilakukan karena adanya fitur end to end encryption atau E2EE, yaitu setiap pesan yang dikirim langsung dienkripsi secara aman dan hanya bisa dibuka oleh pengirim dan penerima, sehingga harus dilakukan forensik digital untuk mengatasi hal tersebut. Riset ini dimulai dengan proses pengambilan data menggunakan software FTK Imager dengan metode forensik digital live memory. Selanjutnya data diekstraksi kembali dan pengguna WhatsApp Messenger dieksplorasi karakteristiknya sesuai dengan konten obrolan dan diberi label menggunakan metode crowdsourcing. Kemudian memanfaatkan atribut yang diolah dengan metode mesin pembelajar untuk mendeteksi secara otomatis tingkah laku agresi pada pengguna WhatsApp Messenger.

Kata kunci: cyberagression, WhatsApp Messenger, mesin pembelajar, forensik digital

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

A. Prabowo, “Pengguna Ponsel Indonesia Mencapai 142% dari Populasi,” 2017. [Online]. Available: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2017/08/29/pengguna-ponsel-indonesia-mencapai-142-dari-populasi.

I. Rahmayani, “Indonesia Raksasa Teknologi Digital Asia,” 2015. [Online]. Available: https://www.kominfo.go.id/content/detail/6095/indonesia-raksasa-teknologi-digital-asia/0/sorotan_media.

A. Hadi Pratama, “Laporan comScore: WhatsApp Adalah Aplikasi Mobile Terpopuler di Indonesia,” 2017. [Online]. Available: https://id.techinasia.com/comscore-WhatsApp-adalah-aplikasi-terpopuler-di-indonesia.

N. C.L. Jacobs, L. Goossens, F. Dehue, T. Völlink, and L. Lechner, “Cyberbullying: Where Are We Now? A Cross-National Understanding,” Dutch Cyberbullying Vict. Exp. Perceptions, Attitudes Motiv. Relat. to (Coping with) Cyberbullying Focus Gr. Interviews, p. 133, 2017.

UNICEF, “Laporan Tahunan Indonesia 2015,” UNICEF Lap. Tah. Indones. 2015, pp. 1–19, 2015.

S. J. Parault, H. A. Davis, and A. D. Pellegrini, “The Social Contexts of Bullying and Victimization,” J. Early Adolesc., vol. 27, no. 2, pp. 145–174, 2007.

Keith Sullivan, The Anti-bullying Handbook. Oxford University Press, 2000.

A. Pingit, “WhatsApp Naikkan Batas Usia Pengguna Menjadi 16 Tahun,” 2018. [Online]. Available: https://katadata.co.id/berita/2018/04/27/WhatsApp-naikkan-batas-usia-pengguna-dari-menjadi-16-tahun.

WhatsApp Inc., “Verifikasi Akun,” 2018. [Online]. Available: https://faq.WhatsApp.com/id/iphone/20902747.

WhatsApp Inc., “Enkripsi end-to-end,” 2018. [Online]. Available: https://faq.WhatsApp.com/en/android/28030015/?lang=id.

F. Karpisek, I. Baggili, and F. Breitinger, “WhatsApp network forensics: Decrypting and understanding the WhatsApp call signaling messages,” Digit. Investig., vol. 15, pp. 110–118, 2015.

S. Ikhsani and C. Hidayanto, “Analisa Forensik WhatsApp dan LINE Messenger Menyediakan Barang Bukti yang Kuat dan Valid di Indonesia,” J. Tek. ITS, vol. 5, no. 2, pp. 728–736, 2016.

D. Chatzakou, N. Kourtellis, J. Blackburn, E. De Cristofaro, G. Stringhini, and A. Vakali, “Detecting Aggressors and Bullies on Twitter,” pp. 767–768.

S. Colin, “The CRISP - DM Model: The New Blueprint for DataMining,” J. Data Warehous., vol. 5, p. 14, 2000.

B. Murti, “Validitas dan reliabilitas pengukuran,” pp. 1–19, 2011.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.