PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TRADISIONAL, MEDIA DIGITAL TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SEBAGAI VARIABEL MODERASI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS BANI SALEH KOTA BEKASI

Ari Yuniyanto, Apriyadi Prasetyo Utomo, Fatma Auliana Hartono, Saut Saur Tua, Christina Ekawati

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penggunaan media tradisional dan media digital
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa Sekolah Menengah Atas dengan motivasi belajar sebagai
variabel moderasi. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik
survei dan pengumpulan data melalui kuesioner yang disebarkan kepada 90 siswa SMA Bani Saleh
Kota Bekasi. Data dianalisis menggunakan perangkat lunak statistik SmartPLS versi 4.0. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa baik media tradisional maupun media digital berpengaruh signifikan
terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Motivasi belajar juga memberikan pengaruh positif dan
signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis. Namun, efek moderasi motivasi belajar hanya signifikan
pada hubungan antara media tradisional dan kemampuan berpikir kritis, sementara tidak ditemukan
pengaruh moderasi yang signifikan pada hubungan antara media digital dan kemampuan berpikir kritis.
Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa media pembelajaran, terutama media tradisional, tetap
memiliki peran penting dalam membentuk kemampuan berpikir kritis siswa, terutama ketika didukung
oleh motivasi belajar yang tinggi. Implikasi dari temuan ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam
perancangan strategi pembelajaran yang lebih efektif di era digital.
Kata kunci: kemampuan berpikir kritis; media digital; media tradisional; motivasi belajar


References


APJII. (2020). Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia. Asosiasi

Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. https://apjii.or.id

Chen, D., Wang, Y., & Lin, H. (2016). Effects of digital media-based learning on

students’ critical thinking skills: A meta-analysis. Educational Technology & Society, 19(4),

–88.

Deci, E. L., & Ryan, R. M. (2000). The “what” and “why” of goal pursuits: Human

needs and the self-determination of behavior. Psychological Inquiry, 11(4), 227–268.

Ennis, R. H. (2011). The nature of critical thinking: An outline of critical thinking

dispositions and abilities. University of Illinois.

Facione, P. A. (2015). Critical thinking: What it is and why it counts (2015 ed.). Insight Assessment.

Ghozali, I. (2014). Structural equation modeling: Metode alternatif dengan Partial Least Square (PLS) (4th ed.). Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hair, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2017). A primer on partial

least squares structural equation modeling (PLS-SEM) (2nd ed.). SAGE Publications. Halpern, D. F. (2014). Thought and knowledge: An introduction to critical thinking (5th ed.). Psychology Press.

Lipman, M. (2003). Thinking in education (2nd ed.). Cambridge University Press.

Nurhadi. (2022). Pengaruh aksesibilitas media tradisional terhadap partisipasi belajar siswa. Jurnal Pendidikan, 14(1), 45–55.

Paul, R., & Elder, L. (2006). The miniature guide to critical thinking: Concepts and tools. The Foundation for Critical Thinking.

Pintrich, P. R., & Schunk, D. H. (2002). Motivation in education: Theory, research, and applications (2nd ed.). Merrill Prentice Hall




DOI: https://doi.org/10.30998/dinamika.v2i1.8376

Refbacks

  • There are currently no refbacks.