Dampak Bahasa Media TV Pada Perkembangan Karakter Mahasiswa dalam Menulis Cerpen di IKIP Siliwangi Bandung

latifah latifah, Mimin Sahmini, Via Nugraha

Sari

Masalah dalam penelitian ini adalah tidak semua orang tua dapat memberikan tuntunan kepada anaknya dalam menikmati tontonan televise sehingga membutuhkan tim kreatif yang berkompeten untuk memilah tayangan televisi dan disuguhkan dengan menggunakan bahasa yang baik dan tidak menyimpang dari kaidah kebahasaan. Maraknya bahasa gaul, alay, dan bahasa yang tidak santun dalam media televise merupakan salah satu penyebaran bahasa yang berdampak negatif bagi pemertahanan bahasa Indonesia. Membudayanya bahasa gaul di masyarakat dapat melunturkan kecintaan terhadap bahasa Indonesia sehingga hal tersebut dapat menyebabkan permasalahan di bidang bahasa dalam pemertahanan bahasa Indonesia. Jika diperhatikan, kehidupan remaja di lingkungan sekitar, dapat dilihat bahwa karakter seseorang dapat diketahui dari bagaimana ia berbahasa. Karena itu, ada pepatah yang mengatakan bahwa bahasa menunjukkan bangsa dan bahasa merupakan jati diri bangsa. Penggunaan bahasa yang baik dan benar berpengaruh pada presti seseseorang. Oleh karena itu, bahasa memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Sebagai satu-satunya bahasa nasional, kedudukan bahasa Indonesia tidak tergantikan oleh bahasa lainnya. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) mengetahui keterkaitan pengaruh bahasa media televise terhadap karakter mahasiswa melalui tulisan bergenre fiksi, cerpen; (2) mengetahui dampak penggunaan bahasa media televise pada karakter mahasiswa dalam  menulis  cerpen  di STKIP Siliwangi;  (3)  mengetahui  upaya untuk mempertahankan bahasa Indonesia agar tidak luntur dengan kemunculan bahasa alay. Tentu saja hal ini sangat penting sebagai wujud pemertahanan. Penggunaan bahasa yang baik dan benar, memupuk kebanggaan terhadap bahasa sendiri, tidak mudah terpengaruh oleh bahasa luar yang belum tentu baik untuk digunakan, dan menyadarkan kesetiaan berbahasa. Penelitian ini dilakukan melaui metode kualitatif pendekatan studi kasus intinsik. Dalam hal ini peneliti menelaah suatu kasus penggunaan bahasa media televisi sebagai upaya pemertahanan bahasa bagi generasi mendatang dari kemunculan bahasa alay dan perbaikan karakter remaja melalui kegiatan menulis cerpen. Adapun  data didapat  dari  teknik  pengamatan.  Peneliti  mengumpulkan perbendaharaan kosa kata dalam korpus data, selanjutnya dilakukan pengamatan melalui menulis cerpen yang penjabarannya dilakukan secara deskriptif kualitatif. Dalam penelitian kualitatif langkah-langkah atau tahapan-tahapan itu secara garis besar dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu; 1)Tahapanpersiapan/pralapangan, 2) Tahapan pekerjaan lapangan, dan 3) Tahapan analisis data. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pihak terkait agar seluruh tayangan di media televisi menggunakan bahasa yang baik dan sesuai dengan kaidah kebahasaan sebagai upaya pemertahanan bahasa Indonesia yang diseminarkan dalam temu ilmiah, diterbitkan dalam jurnal, dan menghasilkan bahan ajar dalam rumpun keterampilan berbahasa.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Creswell, J.W.1994a. Research Design; Qualitative and Quantitative Approaches. Sage Publications. California.

Creswell, J.W.1994a, 1994. Qualitative Inquiry and Research Design; Choosing Among Five Traditions. Sage Publications. California.

Kriyantono,R. 2007. Pemberdayaan Konsumen Televisi Melalui Keterampilan Media Literacy dan Penegakan Regulasi Penyiaran. Jurnal penelitian komunikasi , media massa dan teknologi informasi. 10 (21):8.

Mazdalifah. 2004. Pengaruh Televisi Terhadap Perilaku Anak. Jurnal Pemberdayaan Komunitas, Januari 2004. 3 (1):31 – 35.

Moleong, L. J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Meiriani, A. 2014. Opini Remaja Tentang Penggunaan Bahasa Alay Dalam Iklan di Televisi. Jurnal Ilmu Komunikasi. 2 (2):376.

Nurgiyantoro, B. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. UGM Press. Yogyakarta.

Rahardi, K. 2011. Bahasa Jurnalistik: Pedoman Kebahasaan Untuk Mahasiswa, Jurnalis, dan Umum. Ghalia. Bogor.

Rusyana, Y. 1982. Metode Pengajaran Sastra. Gunung Larang. Bandung.

Samani, M. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Sumadiria, A.S,H. 2014. Bahasa Jurnalistik: Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis. Simbiosa Rekatama Media. Bandung.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.