Kids Zaman Now Sebagai Produk Humor Kelas Menengah di Indonesia

Luluk - Setyowati

Sari

Kontak bahasa tidak terhindarkan di era kemajuan teknologi saat ini. Tak ada batas, tak ada sekat yang menghalangi komunikasi antar negara yang memicu hadirnya kontak bahasa. Kontak memicu masyarakat tutur untuk menciptakan varian melalui humor. Menurut Wijana dan Rohmadi (2006: 59) pada umumnya atau mulanya eksploitasi ini digunakan untuk bersenda gurau, melucu, atau mengejek, serta menertawakan sesuatu yang dianggap lucu atau ironis. Akan tetapi, tidak dipungkiri pula muncul dalam modus tuturan yang lebih serius, namun nuansa jenakanya masih bisa ditangkap. Hai itu yang melahirkan humor dalam interaksi masyarakat tutur, khususnya di ruang maya atau internet atau media sosial yang sangat dekat dengan kita saat ini. Produk itu diwujudkan dalam frasa nomina, yaitu “kids jaman now.” Frasa ini merupakan ciptaan dari akun palsu Seto Mulyadi atau yang akrab dengan Kak Seto. Akun ini mengunggah pesan dinding berupa frasa kids jaman now dengan maksud menyindir kelakuan remaja saat ini yang di luar kebiasaan. Pemakaian bahasa asing dan penyebarannya melalui media sosial memicu penulis untuk melihat keterkaitannya terhadap kelas menengah sebagai penghasil produk humor yang diciptakan dan disebarkan melalui media sosial.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Brooks, David. 2002. Bobos in Paradise: Surga Para Borjuis Bohemian. Penj. A. Asnawi. Yogayakarta: Ikon Teralitera.

Endraswara, Suardi. 2003. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.

Faruk. 2012. Metode Penelitian Sastra Sebuah Penjelajahan Awal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sumarsono. 2002. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suwito. 1982. Pengantar Awal Sosioliuistik: Teori dan Problema. Solo: Henary Offset Surakarta.

Wardaugh, Ronald. 1986. An Introduction to Sociolinguistics. Oxford: BasilBackwell.

Wijana, I Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. 2006. Sosiolinguistik: Kajian Teori dan Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wijana, I Dewa Putu. 2010. Pengantar Semantik Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

https://indoprogress.com/2016/02/memahami-kelas-menengah-indonesia/ diakses pada 10 Februari 2018 pukul 15.30 WIB.

https://indoprogress.com/2016/01/hipokrisi-kelas-menengah/ diakses pada 10 Februari 2018 pukul 15.35 WIB.

http://nasional.kompas.com/read/2012/06/08/13003111/Siapa.Kelas.Menengah.Indonesia diakses pada 19 Februari 2018 pukul 19.05 WIB.

http://nasional.kompas.com/read/2012/06/08/11204529/kelas.menengah.konsumtif.dan.intoleran diakses pada 19 Februari 2018 pukul 19.07 WIB.

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.