MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS MELALUI MEDIA KOLAK (KOLASE ANGKA) BERBASIS KEARIFAN LOKAL PADA ANAK USIA DINI

novi ade suryani, Mimpira Haryono

Sari

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perkembangan motorik halus melalui media kolak (kolase angka) berbasis kearifan lokal pada anak usia dini di PAUD Mawar Al Barokah Kelurahan Padang Serai Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu. Prosedur pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).  Setiap siklus juga terdiri dari dari dua pertemuan, dimana setiap pertemuan terdapat tiga kali penilaian 1). Memberi lem pada media, 2). Menyusun bahan alam pada media yang telah diberi lem, dan 3). Merapikan pola yang telah disusun sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan bahwa akhir siklus dua lebih tinggi dari akhir siklus satu pada kategori anak Berkembang Sangat Baik (BSB) yakni pada tahapan memberi lem sebesar 92%, menyusun bahan alam sebesar 96%, dan pada tahapan merapikan pola yang telah disusun sebesar 96%.  Di samping itu, dari proses pembelajaran tampak menyenangkan dengan menggunakan bahan alam yang mudah didapat, siswa menjadi lebih aktif, antusias, dan kreatif. Dengan demikian, pembelajaran melalui media kolak (kolase angka) berbasis kearifan lokal dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak usia dini.

Kata kunci: motorik halus, media, kolak (kolase angka), anak usia dini.

 

ABSTRACT

This study aims to improve the development of fine motor through the media kolak (collage figures) based on local wisdom in early childhood in the PAUD Mawar Al Barokah Padang Serai Village District Kampung Melayu Bengkulu City. The implementation procedure of this research is done by using two cycles. Each cycle consists of four stages: planning, acting, observing, and reflecting. Each cycle also consists of two meetings, where each meeting has three assessments 1). Give glue to media, 2). Prepare natural materials on media that have been given glue, and 3). Tidy up the pre-arranged patterns. The results showed that the end of cycle two is higher than the end of cycle one in the category of Very Good Developing children (BSB) that is in the stage of giving glue 92%, composing 96% natural material, and at the stage of adjusting the pattern that has been prepared for 96 %. In addition, from the learning process it looks fun using natural materials that are easily available, students become more active, enthusiastic, and creative. Thus, learning through collectivity media (collage figures) based on local wisdom can be used by teachers to improve fine motor development in early childhood.

Keywords: fine motor, media, kolak (collage of numbers), early childhood.

Teks Lengkap:

PDF

Referensi

Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Pedoman pembelajaran di taman kanak-kanak. Jakarta. Depdiknas.

Depdiknas. (2007). Pengembangan Model Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas.

Sumanto. (2006). Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak. Jakarta: Depdiknas.

Mills, G.E. (2000). Action Researh: A Guide for the Teacher Researcher. Columbus: Merrill, An Imprint of Prentice Hall.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Sadiman, A S., dkk. (2009). Media Pendidikan. Jakarta:Raja Grfind Persada.

Sujiono, B., & Sujiono, Y N. (2005). Menu Pembelajaran Anak Usia Dini. Jakarta: Yayasan Citra Pendidikan Indonesia

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.