Retaknya Dualitas Struktur Wayang Dalam Karakter Gatotkaca Pada Permainan Dalam-Jaringan Mobile Legends: Bang Bang
Sari
Abstrak. Gatotkaca adalah salah satu karakter yang populer diantara karakter-karakter wayang yang lainnya. Dalam pewayangan, terdapat dualitas struktur yang membentuknya, yaitu dalang dan wayang. Sekalipun dalam bentuk komik, wayang tetaplah menjadi wayang, meski wanda wayang diganti dengan karakter-karakter berbeda namun tetap memiliki identitasnya karena cerita, sekalipun carangan sebagai ganti pakem, mempertahankan identitas itu. Dan komikus, sebagai pencipta karakter dan cerita, adalah dalang dalam versi modern. Sedangkan wayang dalam bentuk permainan menjadi sebuah retakan diantara celah dualitas struktur wayang, yaitu diantara dalang dan wayang. Dalang telah digantikan dengan pemain, pakem tidak lagi menyertai lakunya, sedang wanda hanyalah aksesoris yang menyertai karakter yang pernah dikenal sebelumnya. Akhirnya, nilai apa yang sebenarnya kita ingin sampaikan kepada generasi baru? Mitos menjadi cara pandang dalam melihat karakter Gatotkaca yang terdapat pada komik Garudayana Saga dan pada permainan dalam jaringan Mobile Legends: Bang Bang.
Kata kunci : Strukturasi, Semiologi, Wayang, Gatotkaca, Permainan Dalam-Jaringan
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Ahmadi, A. (2015). Keberagaman Kreasi Kriya Wayang Kulit. Ornamen: Jurnal Kriya, 12(01), 12-32.
Barthez, R. (2013). Mitologi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Giddens, A. (2009). Problematikan Utama dalam teori Sosial: Aksi, Struktur, dan Kontradiksi dalam Analisis Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_______. (2010). Metode Sosiologi: Kaidah-Kaidah Baru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
_______. (2010a). Teori Strukturasi: Dasar-Dasar Pembentukan Struktur Sosial Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurgiyantoro, B. (2011). Wayang dan Pengembangan Karakter Bangsa. Jurnal Pendidikan Karakter, I(1), 18-34.
Saptodewo, F. (2016). Pengembangan Karakter Wayang Tetuka Untuk Pengembangan Cerita Saat Berada Di Kawah Candradimuka. Jurnal Desain, 3(3), 229-236.
_______. (2017). Kajian Karakter Wayang Jabang Tetuka Melalui Metode Penelitian Artistik. Jurnal Desain, 4(3), 184-190.
Soetarno. (2008). Pertunjukan Wayang dalam Era Global. Resital, 9(2), 118-128.
Suwarno, B. (2014). Kajian Bentuk dan Fungsi Wanda Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta, Kaitannya dengan Pertunjukan. Gelar: Jurnal Seni Budaya, 12(1), 1-10.
Yuniarto, I. (2009). Garudayana. Komik, Buku 1. Jakarta: Gramedia.
_______. (2016a). Garudayana Saga. Komik, Buku 3. Bandung: Curhat Anak Bangsa (Mizan Media Utama).
_______. (2016b). Garudayana Saga. Komik, Buku 4. Bandung: Curhat Anak Bangsa (Mizan Media Utama).
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.