Perubahan Spasial Kawasan Masjid-Masjid Tua di DKI Jakarta

Abstract

Gagasan keaslian arsitektur pada masjid-masjid tua di Jakarta merupakan refleksi dinamika historis Islam di ibu kota. Riwayat historis ini tercermin dari gaya arsitektur yang melibatkan proses interaksi, akulturasi, dan akomodasi khazanah budaya lokal sehingga menghasilkan identitas yang diwujudkan melalui fisik bangunan dan tata ruang kawasan. Pada kawasan penelitian banyak terjadi perubahan struktur ruang yang berdampak pada peruntukan lahan dan bangunan. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengkaji faktor-faktor yang memengaruhi perubahan spasial di kawasan masjid-masjid tua di Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif-komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi perubahan penggunaan lahan pada kawasan masjid-masjid tua di Jakarta Utara dan Jakarta Barat terdiri atas faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal di antaranya kebijakan pemerintah, sementara faktor internal meliputi ketersediaan lahan, sarana kota, dan perkembangan penduduk kota. Terdapat perubahan penggunaan lahan di kawasan masjid-masjid tua di Jakarta Utara dan Jakarta Barat, dari yang tadinya diperuntukkan untuk zona permukiman berkembang menjadi lahan pergudangan, perdagangan, dan jasa. Ekstensifikasi industri kecil dan pergudangan mengubah penggunaan lahan di kawasan masjid-masjid tua sehingga penduduk sekitar lebih terkonsentrasi pada aktivitas ekonomi. Hal ini berimplikasi pada menurunnya identitas kawasan dan keberadaan masjid-masjid tua sebagai bangunan cagar budaya di DKI Jakarta.