Animasi Punakawan Cilik Strategi Diseminasi Kebudayaan melalui Tokoh Wayang Kulit Asli Indonesia
Sari
Film dengan latar belakang corak seni budaya Indonesia kini sudah perlu diangkat menjadi strategi dalam mengimbangi film-film yang datangnya dari luar dan masuk ke Indonesia. Lebih khusus film animasi yang bersumber dari para generasi muda Indonesia sudah mulai dilirik oleh dunia pertelevisian. Hal ini tentunya memberikan dampak positif bagi para sineas, animator hingga desainer khususnya untuk mempunyai tujuan bersama yaitu mengangkat film animasi ke dalam bingkai Indonesia. Atas dinamika itulah penulis menempatkan beberapa karakter dalam tokoh wayang kulit seperti Semar, Petruk, Gareng dan Bagong sebagai tokoh yang dijadikan inspirasi dalam membuat film animasi untuk anak Indonesia. Penulis menciptakan karakter baru tokoh punakawan dengan memodifikasi bentuk asli tokoh-tokoh punakawan tersebut. Karakter yang diciptakan dibuat jenaka dan humoris disesuaikan dengan segmennya yaitu anak-anak. Tokoh-tokoh punakawan tersebut nantinya akan dimasukan ke dalam alur cerita film animasi sebagai media edukasi dengan tema 18 karakter bangsa yang telah dicanangkan oleh Depdiknas. Film ini digunakan sebagai strategi diseminasi kebudayaan dengan tujuan untuk memopulerkan tokoh wayang kulit khas Indonesia ini kepada anak-anak. Materi film ini akan menempatkan sisi edukasi untuk memperkenalkan budi pekerti yang seharusnya dimiliki oleh anak-anak Indonesia, yang pada kenyataannya masih jauh dari karakter kebangsaan. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis kualitatif, dengan menggunakan model penelitian visual. Model visual pada umumnya merupakan rekonstruksi kenyataan secara material dapat diraba seperti peta, dokumen dan gedung atau bangunan-bangunan lain. Model atau pola penelitian ini bersifat penciptaan, dengan tahapan berupa : (1) eksplorasi ide, (2) improvisasi atau eksperimentasi, dan (3) perwujudan.
Kata Kunci : Animasi, Punakawan, Wayang, Budaya
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Creswell, John W. 2010 Edisi ke-3. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Denzin, Norman K. dan Yvonna S. Lincoln. 2009. Handbook Of Qualitative Research, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Guritno, Pandam. 1988. Wayang, Kebudayaan Indonesia dan Pancasila. Jakarta: UI Press.
Gustami, Sp. 2004. Proses Penciptaan Seni Kriya: Untaian Metodologis. Yogyakarta: Program Pascasarjana S2 Penciptaan dan Pengkajian Seni ISI Yogyakarta.
Hall, Stuart, et all (eds.). 2011. Budaya Media Bahasa (terj. Saleh Rahmana). Yogyakarta: Jalasutra.
Haryanto, S. 1988. Pratiwimba Adiluhung: Sejarah dan Perkembangan Wayang. Jakarta: Djambatan.
Hospers, J. 1982. Understanding the Arts. New Jersey: Englewood Cliffs Prentice- Hall,Inc
Kresna, Andrian. 2012. Punakawan, Simbol Kerendahan Hati Orang Jawa. Yogyakarta: Penerbit Narasi.
Kuning, Bendung Layung. 2011. Atlas Tokoh-tokoh Wayang, dari Riwayat sampai Silsilahnya. Yogyakarta: Narasi.
Mulyono, Sri. 1982. Wayang: Asal-Usul, Filsafat dan Masa Depannya. Jakarta: PT. Gunung Agung.
Ratna, Nyoman Kutha. 2010. Metodologi Penulisan: Kajian Budaya dan Ilmu-ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sardar, Ziauddin dan Borin Van Loon. 2008. Membongkar Kuasa Media. Yogyakarta: Resist Book.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.