Wayang Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Karakter

Dendi Pratama

Sari


Masyarakat Nusantara yang beranekaragam menjadi satu kesatuan sebagai Bangsa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi bagaimana membentuk karakter bangsa dalam rangka membangun manusia Indonesia. Pendidikan karakter diperlukan untuk membentuk karakter bangsa. Salah satu bentuk kebudayaan yang bisa dimanfaatkan untuk membentuk karakter bangsa adalah kesenian Wayang Kulit Purwa. Wayang Kulit Purwa dalam bentuk tradisional perlu diinovasi menjadi sebuah animasi supaya dapat dipahami oleh berbagai kalangan dan suku. Dengan demikian, Animasi Wayang Kulit Purwa dapat menjadi media pembelajaran dalam membentuk karakter bangsa Indonesia.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Abdullah, Taufik. 2006. Ilmu Sosial dan Tantangan Zaman. Rajawali Pers. Jakarta.

Berman, Marshall. 1999. Berpetualang Dalam Marxisme. Pustaka Promothea. Surabaya.

Berger,L. Peter dan Thomas, Luckman. 2012. Tafsir Sosial Atas Kenyataan Risalah Tentang Sosiologi Pengetahuan. LP3ES. Jakarta

Denzin, Norman K., dan Iyvonna S. Lincoln. 2009. Qualitative Research. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Engels, Fredrick. 2004. Asal-Usul Keluarga, Kepemilikan Pribadi dan Negara. Kalyanamitra. Jakarta

Geertz, Clifford. 1977. Penjajah dan Raja: Perubahan Sosial dan Modernisasi Ekonomi di dua kota Indonesia. Obor Indonesia. Jakarta.

Kartodirdjo, Sartono. 1992. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Gramedia. Jakarta.

Kartodirdjo, Sartono. 2003. Sejak Indische sampai Indonesia. Kompas. Jakarta.

Koentjaraningrat. 1977. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Dian Rakyat Jakarta.

Koentjaraningrat. 2001. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Kuntowijoyo. 1987. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Kuntowijoyo. 2001. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang.

Kuswaryanto. “Art for Art dan Art for Mart: Orientasi Pelestarian dan Pengembangan Seni Pertunjukan Tradisional”, dalam Timbul Haryono. 2009. Seni Dalam Dimensi Bentuk, Ruang, Dan Waktu. Wedatama Widya Sastra, Jakarta.

Lash, Scott. 2008. Sosiologi Postmodernisme. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Leahy, Louis. 1989. Manusia Sebuah Misteri: Sintesa Filosofis Tentang Makhluk Paradoksal. Jakarta: PT Gramedia.

More, Wilbert. E. 1986. Perubahan Sosial (Seri Bacaan Sosiologi). Dewan Bahasa dan Pustaka Kementrian Pelajaran Malaysia. Kualalumpur.

Ritzer, George and Douglas J. Goodman. 2008. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Setiawan, Muhammad Nashir. 2002. Menakar Panji Koming: Tafsiran Komik Karya Dwi Koendoro pada Masa Reformasi 1998. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Sinolungan, A.E. 1997. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Wira Sari

Soemardjan, Selo, dan Soeleman Soemardi. 1964. Setangkai Bunga Sosiologi. FEUI. Press. Jakarta

Soetarno. 2007. Sejarah Pedalangan. Surakarta: Institut Seni Indonesia.

Susanto, S.K. Sewan. 1973. Seni Kerajinan Batik Indonesia. Jakarta: Balai Penelitian Batik dan Kerajinan.

Sutrisno, Mudji dan Putranto, Hendar. 2005. Teori-teori Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Tillar, H.A.R. 2004. Multikulturalisme. Jakarta: Grasindo.

Van Peursen, Prof. Dr. C.A. 1976. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Vlekke, Bernard. H.M. 2008. Nusantara : Sejarah Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka dan Freedom Institute.

Yudoseputro, Wiyoso. 1993. Rupa Wayang Dalam Seni Rupa Kontemporer Indonesia. Jakarta: Senawangi.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.