Analisis Iklan TV “Djarum 76” menggunakan Semiotika Ferdinand De Saussure

Abstract

Periklanan adalah bentuk media, komunikasi impersonal yang memungkinkan bisnis, lembaga non-komersial, dan individu yang berkepentingan untuk membayar ruang yang digunakan media untuk menyampaikan pesan persuasif kepada konsumen. Pembatasan iklan rokok diatur dalam PP09/2012. Menurut dia, pada bungkus rokok seharusnya terdapat peringatan kesehatan berupa gambar dan tulisan. Ini setidaknya 10% dari total waktu iklan atau 15% dari ruang iklan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis semiotika. Ferdinan de Saussure. Bahasa dalam Iklan Rokok Djarum 2012 (Jin Contest) Iklan rokok memang unik dan inovatif. Produsen tembakau tidak bisa serta merta menampilkan produk tembakaunya, sehingga harus berpikir kreatif dan mempromosikan produknya sebaik mungkin. Itulah mengapa sangat menarik untuk mempelajari iklan rokok. Salah satu hal yang menarik adalah iklan rokok. Iklan tersebut menjelaskan bahwa cara penanganan korupsi di Indonesia mulai membaik. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan deskripsi kualitatif dari pendekatan analisis semiotika Ferdinand de Saussure. Karena semiotika pada dasarnya adalah tentang menemukan makna dari suatu objek, maka dengan menggunakan analisis semiotik merupakan langkah yang baik dalam menganalisis simbol, lambang dan bahasa visual.