Analisis Isi Poskolonial pada Produk Desain Instagram

Ade Liana Sari, Relfan Relian, Risviana Citra Andriani

Abstract


Penjajahan baru di era globalisasi menekan kepentingan lokalitas budaya, akibatnya
identitas budaya lokal memasuki situasi krisis permasalahan. Pembekuan ide modernisasi dan kemajuan yang mengacu pada Barat, sehingga arah konsumtif masyarakat mencerminkan budaya dominan yang dibawa oleh Barat, implikasinya identitas budaya lokal semakin terancam. Oleh karena itu, penelitian ini harus dilakukan untuk mengetahui konsep perlawanan hegemoni budaya di era kontemporer. Penelitian ini mengarah pada konsep hibriditas budaya yang dikemas melalui mimikri produk desain Kamengski. Adapun metode analisis yang diterapkan yaitu analisis isi dengan pendekatan poskolonialisme Homi K. Bhabha. Tujuan analisis ini menemukan bahwa Kamengski membuat desain produk mimikri sebagai bentuk interaksi budaya yang menghasilkan hibriditas (persilangan) kebudayaan. Kemengski menerapkan konsep kesadaran kritis akan identitas budaya dalam desain produk mimikri sebagai perlawanan terhadap hegemoni budaya dominan. Berdasarkan pemaparan tersebut, desain produk Kamengski merupakan subjek yang tepat untuk diteliti. Riset ini harus dilakukan karena aktivitas digital yang dilakukan oleh seniman (desain) merupakan gerakan digital sebagai upaya untuk menunjukkan kepada publik protes seniman atas dominasi realitas. Aktivitas digital ini mengkomunikasikan sikap, pemikiran dan kepentingan melalui desain produk busana. Karya yang dihadirkan mengirimkan pesan
perlawanan dan kritik terhadap hegemoni masyarakat.


Full Text:

PDF

References


Adhityakusuma., Dicky., Mahadian, A. B. (2019). “Analisis Konten Meme Politik Nurhadi-Aldo.”

E-Proceeding of Management 6 (3): 6037–6316. Diakses dari

https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article

/view/11056/10924.

Gityandraputra, D. (2020). “Kamengski: Dari Parodi Jadi Bisnis Mumpuni.” Marketingcraft.

Diakses dari https://marketingcraft.getcraft.com/id-articles/kamengskidari-parodi-jadi-

bisnis-mumpuni.

Hardiningtyas, P. R. (2018). “Mimikri, Mockery Dan Resistansi Gaya Hidup Pribumi Terhadap

Budaya Kolonial Belanda Dalam Tetralogi Pulau Buru.” Metasastra Jurnal Penelitian

Sastra 11 (1): 91–112.

Kristiyono, J. (2022). “Perlawanan Hegemoni Budaya Dan Mitos Pada Karya Seni Rupa Digital

Biennale Jatim.” Jurnal Biokultur 9 (22): 102–15. Diakses dari

https://www.ejournal.unair.ac.id/BIOKULTUR/article/view/22365.

Mediaini, A. (2021). “Kemengski Tetap Eksis, Caranya Lewat Parodi.” Mediaini. Diakses dari

https://mediaini.com/bisnis/2020/07/18/35364/kamengski-tetap-eksis-caranya-

kreatif-lewat-parodi/.

Sukarwo, W. (2017). “Krisis Identitas Budaya: Studi Poskolonial Pada Produk Desain

Kontemporer.” Jurnal Desain 4 (3): 311–24. Diakses dari

https://journal.lppmunindra.ac.id/index.php/Jurnal_Desain/article/view/1869.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.


Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Indraprasta PGRI

Alamat: Kampus A Gedung 1, Lantai 2 | Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia.
Tlp: (021) 7818718 – 78835283 (ext. 122) | Tutup hari Minggu dan hari libur nasional Indonesia
Jam Kerja: 09.00 AM – 08.00 PM

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.