Citra dalam Serial Tv Peaky Blinders Season 1 Tahun 2013 Di Netflix
Abstract
Serial pada Tv menawarkan banyak hal, mulai dari Informasi, ajakan, memberikan sarana kreativitas dan juga Hiburan. Serial Tv membutuhkan Wacana untuk menggaet peminat agar lebih tertarik terhadap suatu series. Tanpa disadari, serial Tv series kerap kali secara tidak langsung menciptakan realitas Palsu yang disebut dengan Simulakra. Pada Dasarnya Serial Tv akan selalu menciptakan Realitasnya tersendiri. Simulakra dalam Sebuah series umumnya, menciptakan duplikat dari realitas lainnya, yang nyataannya tidak pernah ada sehingga bentuk duplikasi dan kenyataan menjadi tercampur aduk. Realitas palsu inilah yang dijadikan Realitas dalam Series Tersebut. Dalam kasus ini Serial Tv Series Peaky blinders, menciptakan Realitas palsunya sendiri dari berbagai latar belakang yang berdasarkan dari realitas asli, kemudian menjadikan realitas palsu. Contohnya karakter utama dari Series yaitu Tommy Shelby merupakan hasil Simulakra dari Thomas Gilbert dalam Serial Tv Series Peaky Blinders. Realitas palsu ini dapat menyakut Sejarah , tokoh dalam kehidupan asli, serta tempat nyata yang ada di dunia.
References
Aspers, P., & Corte, U. (2019). What is Qualitative in Qualitative Research. Qualitative Sociology,
Vol. 42(2), 139-160.
Aziz, M. I. (2001). Galaksi Simulacra: Esai-Esai Jean Baudrillard. Yogyakarta: LKiS
Baudrillard, J. (1981). Simulacra and simulations. University of Michigan Press.
Bignell, J. (2004). Television Texts and Television Narratives. An Introduction to Television
Studies, 88-114.Johnson, B. & Christensen, Larry. (2012). Educational Research:
Quantitative, Qualitative, and Mixed Approaches (4th ed). London: SAGE Publication Ltd.
Gunawan, R., & Pahlevi, A. (2023). Analisis Komponen Visual Pesan Maskulinitas Pada Series
Peaky Blinders Musim 6. KINESIK, 10(1), 98-112.
Haryatmoko. (2010). Dominasi Penuh Muslihat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hurlock, E. B. (2011). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan
Nararya, R. W. D. K. (2022). Analisis semiotik John Fiske mengenai representasi perjuangan kelas
pada serial film Peaky Blinders. Askara: Jurnal Seni dan Desain, 1(1), 12-28.
Nassaji, H. (2015). Qualitative and descriptive research: Data type versus data analysis.
Language Teaching Research, Vol. 19(2), 129-132
Piliang, Y. A. (2004). Posrealitas. Yogyakarta: Jalasutra.
Proto, F. (2013). Fatal Objects: Lacan in Baudrillard part II (The Third Simulation stage: Post-
modernity), IJBS Journal, 10(2).
Rosana, A. (2022). Proposal Bisnis: Analisis Simulacra Romantisme Drama Korea. Jurnal Ilmu dan
Budaya, 43 (2), 184-201.
Sobur, Alex. (2002). Analisis Teks Media, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sobur, Alex. (2004). Semiotika Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sutton, J., & Austin, Z. (2015). Qualitative Research: Data Collection, Analysis, and Management.
The Canadian Journal of Hospital Pharmacy, Vol. 68(3), 226-231.
Wandalibrata, M. P. (2018). Simulakra Sebagai Pembentuk Realitas Palsu. Jurnal Ilmiah
Cakrawarti, 1(2), 56-58.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Indraprasta PGRI
Alamat: Kampus A Gedung 1, Lantai 2 | Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia.
Tlp: (021) 7818718 – 78835283 (ext. 122) | Tutup hari Minggu dan hari libur nasional Indonesia
Jam Kerja: 09.00 AM – 08.00 PM
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.