Analisis Budaya Visual Pada Film Filosofi Kopi
Abstract
Film Filosofi Kopi menggambarkan kisah Ben si barista dan sahabatnya Jody di kedai
Filosofi Kopi. Film ini menyajikan pesan-pesan filosofis tentang kehidupan dan
persahabatan serta menampilkan proses pembuatan kopi dengan teliti. Penelitian ini
bertujuan untuk memahami proses pembuatan kopi dalam film tersebut dan menganalisis penggunaan budaya visual dalam mengkomunikasikan pesan. Metode yang digunakan adalah pendekatan fenomenologi kualitatif dengan fokus pada budaya visual dalam film Filosofi Kopi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaruh dan makna budaya visual terhadap pengalaman penonton. Adegan proses pembuatan kopi dalam film "Filosofi Kopi" mencerminkan ideologi kopi dan memberikan pengalaman proses pembuatan kopi. Visi dan visualitas berperan dalam memaknai adegan kepada penonton, sementara media dan khalayak berhubungan dalam memposisikan film terhadap penonton yang relevan. Pandangan (Gaze) dan mitos memperkuat makna yang disampaikan, sementara simulasi dan simulakra menciptakan pengalaman visual yang teras nyata. Adegan-adegan proses pembuatan kopi dalam film Filosofi Kopi berhasil mengkomunikasikan pesan kepada penonton dan menjadi manifestasi ideologi seputar kopi. Film ini juga berhasil membangun koneksi emosional antara media film dan penonton, terutama bagi para pecinta kopi.Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam mengenai pengaruh budaya visual dalam film terhadap para penonton.
Full Text:
PDFReferences
Angela, M., & Winduwati, S. (2019). Representasi kemiskinan dalam film Korea Selatan
(Analisis semiotika model Saussure pada film Parasite). Koneksi, 3(2), 478-484.
Asri, R. (2020). Membaca film sebagai sebuah teks: analisis isi film “nanti kita cerita tentang
hari ini (nkcthi)”. Jurnal Al Azhar Indonesia Seri Ilmu Sosial, 1(2), 74-86.
Azwar, M. (2014). Teori Simulakrum Jean Baudrillard dan upaya pustakawan mengidentifikasi
informasi realitas. Jurnal Ilmu Perpustakaan & Kearsipan Khizanah Al-Hikmah, 2(1), 38-
Baran, S. J. (2012). Pengantar Komunikasi Massa Literasi Media dan Budaya (terjemahan)
Jakarta: Salemba Humanika, Hal. 231
Firmansyah, M., & Masrun, M. (2021). Esensi Perbedaan Metode Kualitatif Dan Kuantitatif.
Elastisitas-Jurnal Ekonomi Pembangunan, 3(2), 156-159.
Ghassani, A., & Nugroho, C. (2019). Pemaknaan Rasisme Dalam Film (Analisis Resepsi Film Get
Out). Jurnal Manajemen Maranatha, 18(2), 127-134.
Giorgis, C., Johnson, N. J., Bonomo, A., Colbert, C., Conner, A., Kauffman, G., & Kulesza, D.
(1999). Children's books: Visual literacy. The Reading Teacher, 53(2), 146-153.
HH, S. B. (2004). Industri Televisi Swasta Indonesia dalam Perspektif Ekonomi Politik. Jurnal
Ilmu Komunikasi, 1(1).
Kompas.id (2017). Mendongkrak Nilai Tambah Kopi. [Online]. Diakses dari
https://www.kompas.id/baca/gaya-hidup/2017/05/16/mendongkrak-nilai-tambah-kopi
Masdakaty, Y. (2023). APA ITU AGITASI DAN SEBERAPA PENTING PENGARUHNYA PADA
KUALITAS SEDUHAN KOPI?. [Online]. Diakses dari
https://ottencoffee.co.id/majalah/apa-itu-agitasi-dan-seberapa-penting-pengaruhnya-
pada-kualitas-seduhan-kopi
Muktaf, Z. M. (2016). T eknik Penelitian Studi Kasus, Etnografi dan Fenomenologi dalam
Metode Kualitatif. Jurnal Pendidikan, 3(1), 1-5.
Pratiwi, T. S., Putri, Y. R., & Sugandi, M. S. (2015). Analisis Semiotika Roland Barthes Terhadap
Logo Calais Tea. eProceedings of Management, 2(3).
Rozie, F. (2015). Filosofi Kopi, Mencari Makna Kehidupan Lewat Kopi. [Online]. Diakses dari
https://www.liputan6.com/showbiz/read/2158315/filosofi-kopi-mencari-makna-
kehidupan-lewat-kopi
Siregar, H. A. A. (2011). Kontribusi teori interpretasi psikoanalisis dan hermeneutik terhadap
proses analisis/pengkajian film. Jurnal Sosioteknologi, 10(23), 1077-1092.
Sodiqin, A. (2022). Sangrai Kopi Tradisional; Pakai Wajan Tanah Liat Kopi Lebih Nikmat.
[Online]. Diakses dari
https://radarbanyuwangi.jawapos.com/features/75905898/sangrai-kopi-tradisional-
pakai-wajan-tanah-liat-kopi-lebih-nikmat
Thadi, R. (2018). Citra Perempuan dalam Media. Jurnal Ilmiah Syi'ar, 14(1), 27-38.
Widyaningrum, G. L. (2018). Tak Perlu Diminum, Menghirup Aroma Kopi Juga Bisa
Mempertajam Otak. [Online]. Diakses dari
https://nationalgeographic.grid.id/read/13903872/tak-perlu-diminum-menghirup-
aroma-kopi-juga-bisa-mempertajam-otak
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Indraprasta PGRI
Alamat: Kampus A Gedung 1, Lantai 2 | Jl. Nangka No. 58 C (TB. Simatupang), Kel. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa, Jakarta Selatan 12530, Jakarta, Indonesia.
Tlp: (021) 7818718 – 78835283 (ext. 122) | Tutup hari Minggu dan hari libur nasional Indonesia
Jam Kerja: 09.00 AM – 08.00 PM
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.