KESESUAIAN KONSEPTUAL WATERFRONT ARCHITECTURE TERHADAP DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI WILAYAH PESISIR MAUARA GEMBONG

Muhamad Rifai, Asri Budiarto, Nurjannah Hamdani

Abstract


Perubahan Iklim (climate change) merupakan perubahan kondisi fisik atmosfer bumi, seperti suhu dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor kehidupan (Kementerian Lingkungan Hidup, 2001). Perubahan iklim menjadi masalah yang paling kompleks, karena dampaknya sulit diprediksi dengan tepat dan sangat mempengaruhi lingkungan alam dan sosial. Dampak perubahan iklim global sudah dapat dirasakan di Indonesia seperti cuaca yang makin tidak menentu dan makin ekstrem. Salah satu wilayah pesisir yang menarik dikaji adalah wilayah pesisir Kecamatan Muara Gembong yang terletak di Pantai Utara Jawa (Pantura). Produktifitas perkotaan dan pembangunan insfrastruktur di wilayah ini mengalami permasalahan dampak dari perubahan iklim lokal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengindentifikasi dan menganalisa kesesuaian konseptual waterfront architecture terhadap fenomena perubahan iklim lokal di kecamatan Muara Gembong. Data diperoleh dari observasi lapang serta wawancara kepada tokoh masyarakat, studi literatur dari jurnal, penelitian atau publikasi pihak lain dan web searching. Hasil penelitian berupa penilaian kesesuaian konseptual waterfront architecture pada kawasan pesisir Muara Gembong.

Full Text:

PDF

References


Anna, Suzy., dkk. (2003). Model Embedded Dinamik Ekonomi Interaksi Perikanan-Pencemaran. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Amindoni, Ayomi. (2020, Maret 26). Perubahan iklim: Pesisir Indonesia terancam tenggelam, puluhan juta jiwa akan terdampak. Retrieved Agustus 18, 2020. From BBC News Indonesia. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-51797336

Bustomi, Adeng. (2020, Januari 21). Melihat Lagi Ancaman Abrasi di Utara Bekasi. Retrieved Agustus, 18, 2020. From Detiknews. https://news.detik.com/foto-news/d-4867659/melihat-lagi-ancaman-abrasi-di-utara-bekasi

Creswell, John W. (2010). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ismadi. (2018, November 23). Kelola 20 Juta Hektar Wilayah Konservasi Laut, Arsitektur Pesisir Diperlukan. Retrieved Agustus 18, 2020. From Maritimnews. https://maritimenews.id/kelola-20-juta-hektar-wilayah-konservasi-laut-arsitektur-pesisir-diperlukan

Kementrian Lingkungan Hidup. (2001). Dampak Perubahan Iklim. Jakarta: Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup

Soesanti, Siska., dkk. (2010). Pola Penataan Zona, Masa, Dan Ruang Terbuka Pada Perumahan Waterfront (Studi Kasus: Perumahan Pantai Indah Kapuk). Bandung: Universitas Katolik Parahyangan

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta




DOI: https://doi.org/10.30998/snkkb.v2i1.5007

Refbacks

  • There are currently no refbacks.