Pengaruh Ruang terhadap Potensi Atlet Sepeda Balap Lintasan

Abstract

Sebelum bisa terjun ke dunia balap sepeda, para atlet tentunya dilatih dan dibimbing di sekolah-sekolah khusus. Di Indonesia, terdapat dua jalur untuk menjadi atlet balap sepeda profesional, yaitu sekolah balap dan klub balap sepeda. Penulis menganalisa pola latihan dan porsi untuk atlet di klub balap tidak maksimal jika dibanding dengan sekolah balap. Mengambil studi preseden pada sekolah balap sepeda Fatahillah Abdullah di Yogyakarta dan Sekolah balap Keirin di Jepang, terlihat jelas beberapa perbedaan porsi dan latihan para atlet tersebut. Berdasarkan dari pola aktivitas, maka akan tercipta komposisi dan kebutuhan ruang yang berbeda. Untuk menganalisa studi kasus, penulis menggunakan metode pendekatan deduktif kualitatif dengan metode penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan adalah metodologis riset yang memiliki tujuan untuk menghasilkan dan mengembangkan prototipe, desain, materi pembelajaran, media, strategi, atau alat evaluasi pendidikan dalam pembelajaran.