Artificial Intellegence-Driven Innovation in Smart City

Abstract

Era revolusi industri 4.0 mendorong otomasi pada seluruh proses tiap bidang pada kehidupan. Perputaran informasi cepat dan tanpa batas hingga kemudian menciptakan fenomena ledakan data. Kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) kini tengah dikembangkan besar-besaran sehingga teknologi ini akan meniru bahkan mengambil alih pekerjaan yang biasa dilakukan oleh manusia. Beberapa perusahaan teknologi telah menerapkan AI di antaranya Amazon, Facebook, Microsoft, Google hingga karya asli anak bangsa yaitu Volantis Technology. Transformasi digital dalam urusan tata kelola kota tidak serta merta membuat kota tersebut menjadi “Smart City”. Pemasangan berbagai sensor dan sejumlah CCTV tidak langsung membuat kota menjadi pintar. Ketika data hasil tangkapan CCTV telah mampu dimanfaatkan untuk tilang elektronik, saat itulah kota mulai bergerak ke arah “Smart City”. Data sebagai komponen penting dalam pembuatan model AI terkadang memiliki masalahnya tersendiri. Penyimpanan data terkadang masih dalam berbasis tulisan atau kertas. Bila sudah digital pun, format penyimpanan dan karakteristik data masih belum seragam antar dinas. Misal, data dari dinas X dalam skala observasi pada tingkat rukun warga, sementara data dari dinas Y dalam skala observasi pada tingkat kelurahan. Hal ini menjadi tantangan dalam melakukan integrasi data, contoh dari dinas Y ke dinas X. Selain daripada hal tersebut, data masih tersimpan pada dinas masing-masing atau belum terintegrasi sehingga ketika membutuhkan keputusan yang membutuhkan data dari lintas dinas dibutuhkan aliran yang panjang khususnya dalam segi komunikasi.