KEARIFAN LOKAL BERCOCOK TANAM PADA MASYARAKAT PEDALAMAN SUKU BADUY
Abstract
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kearifan lokal bercocok tanam suku baduy yang berada di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Masyarakat suku baduy sangat memegang teguh adat istiadat (pikukuh) yang diturunkan oleh para leluhurnya, seperti ketua adat suku baduy (puun) yang melarang anak suku baduy bersekolah. Anak suku baduy hanya diajarkan cara bercocom tanam. Bercocok tanam bagi masyarakat baduy dianggap sebagai kewajiban dalam agama mereka, yang disebut sunda wiwitan. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa masyarakat suku baduy menerapkan sistem leuit dan tahapan ritual bercocok tanam yang wajib dilaksanakan oleh seluruh masyarakat baduy. Kesimpulan dari penelitian ini diantaranya, dilarang menggunakan benih padi modern, dilarang menggunakan pupuk sintesis dan pestisida kimia, dilarang memperdagangkan padi hasil ladang, serta dilarang menggarap atau membajak sawah, tidak membuka ladang di leuweung titipan (hutan tua) dan leuweung lindungan lembur (hutan kampung) yang merupakan kawasan terlarang dan merupakan bagian dari konsevasi alam bagi masyarakat baduy, waktu pengerjaan harus sesuai dengan ketentuan tidak saling mendahului.
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Faculty of Mathematics and Sciences Universitas Indraprasta PGRI Address: Jl. Raya Tengah No. 80, Kel. Gedong, Kec. Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760 , Jakarta, Indonesia. |
Prosiding Seminar Nasional Sains 2020 is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |