Implementasi Kebijakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Di SDIT Nurul Yaqin

Abstract

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang “Penumbuhan Budi Pekerti”. Budaya literasi merupakan kebiasaan berpikir yang diikuti oleh sebuah proses membaca-menulis yang pada akhirnya akan mengarah kepada cara berpikir kritis, cara pemecahan masalah, pengembangan ilmu pengetahuan, dan penciptaan suatu karya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebijakan gerakan literasi sekolah di SDIT Nurul Yaqin. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Dilakukan triangulasi sumber untuk memastikan keabsahan data. Hasil penelitian (1). Program yang menunjang kebijakan GLS di SDIT Nurul Yaqin antara lain: jam membaca (reading time), pameran, sudut baca, bercerita, mading, literasi numerasi, literasi sains, seminar, dan membuat komik. (2) Faktor pendukung terlaksananya program kebijakan GLS di SDIT Nurul Yaqin antara lain: komitmen kepala sekolah, peran serta orang tua, dukungan masyarakat sekolah, alokasi waktu 15 menit untuk literasi, dan media literasi bervariasi. Faktor penghambat GLS di SDIT Nurul Yaqin antara lain: buku yang belum memadai, ruang perpustakaan yang belum memadai, struktur birokrasi GLS belum ada, dan kesadaran membaca siswa masih rendah.