Pengaruh Cekaman Garam Terhadap Kandungan Antioksidan Daun Alternanthera Philoxeroides

Abstract

Keragaman jenis tumbuhan di Indonesia masih banyak yang tumbuh liar serta belum diketahui manfaatnya oleh masyarakat. Gulma merupakan tumbuhan liar yang hidup di tempat yang tidak dikehendaki namun dapat memberikan dampak positif karena bisa bermanfaat bagi kesehatan misalnya besifat antioksidan. Alternanthera philoxeroides merupakan salah satu gulma yang diduga memiliki senyawa antioksidan alami karena A. philoxeroides memiliki kemampuan adaptasi yang kuat terhadap kondisi lingkungan tempat tumbuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur respon dan kandungan antioksidan pada tanaman A. philoxeroides yang mendapat cekaman garam NaCl. Desain penelitian dilakukan dengan RAL pola searah dengan menetapkan sampel kelompok perlakukan dan kontrol. Pada tahap perlakukan tanaman ditumbuhkan pada cekaman garam dengan konsentrasi 100, 200, dan 400 mM selama 2 minggu. Parameter uji sebagai senyawa penanda antioksidan meliputi klorofil, karotenoid dan asam askorbat pada daun. Pada ekstraksi sampel daun dari masing-masing perlakukan dimaserasi menggunakan pelarut etanol, kadar senyawa ditentukan secara spektrofotometri. Data dianalisis menggunakan SPSS dengan One Way Anova. Klorofil dan karotenoid yang tertinggi pada perlakuan kontrol yaiu sebesar 0,0025mg/gr dan 0,13mg/gr. Kadar asam askorbat paling tinggi pada perlakuan cekaman garam NaCl 200 mM yaitu 1086,9µg/gr. Cekaman garam mempengaruhi tingkat asam askorbat sebagai antioksidan, namun tidak mempengaruhi kadar klorofil dan karotenoid.