TAK PANTANG ARAL MELINTANG: PERJUANGAN PGRI DALAM PERBAIKAN NASIB GURU DI DKI JAKARTA (1998—2005)

Taufik Taufik, Nurbaity Muthalib, Julia Sekar Ayu

Sari


Abstract

PGRI is a teacher organization in Indonesia that was historically formed exactly 100 days after the proclamation of Indonesian independence and until now its birth date has been used as Teachers' Day in Indonesia. PGRI as a professional organization plays an important role in improving teacher competence in carrying out the main responsibility in the transformation of science, technology, and the arts of students. In accordance with its vision and mission, PGRI always moves to fight for the basic rights of teachers (educators), allowances received by educators and the welfare provided. In writing this article using the historical method which includes four steps of activity including heuristic, the step of collecting sources some of which are obtained from the Kompas newspaper, PGRI organization books, and others. The second stage is criticism, consisting of internal and external criticism. The third stage is interpretation or interpretation and the last stage is writing history or historiography. The findings of this study are that PGRI even until now continues to fight for the achievement of educators' interests related to professionalism, protection of human rights, and educator welfare. PGRI is not afraid to face challenges even though this organization often gets tests and challenges. The struggle carried out by PGRI through parliamentary channels until the formation of the Teachers and Lecturers Law in 2005, the media and demonstration movements.

Keywords: Organization, PGRI, Educators, Welfare

 

Abstrak

PGRI merupakan organisasi guru di Indonesia yang dalam sejarah terbentuknya tepat 100 hari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dan hingga saat ini tanggal kelahirannya dijadikan hari guru di Indonesia. PGRI sebagai organisasi profesi berperan penting untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memikul tanggung jawab utama dalam tranformasi ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni peserta didik. Sesuai dengan visi dan misinya, PGRI selalu bergerak memperjuangkan hak asasi guru (pendidik), tunjangan yang didapatkan oleh para pendidik dan kesejahteraan yang diberikan. Dalam penulisan artikel ini menggunakan metode sejarah yang meliputi empat langkah kegiatan diantaranya adalah heuristic, langkah pengumpulan sumber yang beberapa diperoleh dari surat kabar Kompas, buku-buku organisasi PGRI, dan lain-lainnya. Tahap kedua adalah kritik, terdiri atas kritik intern dan ekstern. Tahap ketiga adalah interpretasi atau penafsiran dan tahap terakhir adalah penulisan sejarah atau historiografi. Hasil temuan dari penelitian ini bahwa PGRI bahkan hingga saat ini terus berjuang untuk tercapainya kepentingan pendidik terkait dengan profesionalisme , perlindungan atas hak asasi , maupun kesejahteraan pendidik. PGRI tak gentar dalam menghadapi tantangan sekalipun organisasi ini seringkali mendapat terpaan ujian dan tantangan. Perjuangan yang dilakukan oleh PGRI melalui jalur parlemen hingga terbentuknya UU Guru dan Dosen Tahun 2005, media maupun gerakan unjuk rasa. 

Kata kunci: Organisasi, PGRI, Pendidik, Kesejahteraan

Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.


Universitas Indraprasta PGRI

Address:

Jl. Raya Tengah No.80, RT.6/RW.1, Gedong, Kec. Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13760, Indonesia

Contact Email : webinarsejarah.unindra@gmail.com
Contact Phone : +62 878-8493-3275
Company : Program Studi Pendidikan Sejarah - Universitas Indraprasta PGRI