TOPI BAMBU PRAMUKA DALAM ARUS SEJARAH (1981-2015)

Sari

Kajian mengenai sejarah lokal merupakan salah satu topik yang menarik untuk diteliti lebih dalam. Berbagai isu yang bersifat lokal mulai dari sejarah lokal, tokoh lokal hingga kearifan dan budaya lokal merupakan topik yang menarik untuk didiskusikan. Penelitian mengenai lokalitas suatu daerah seringkali dikaitkan dengan pembentukan identitas masyarakat di suatu daerah. Mengenai bagaimana sebuah daerah atau unsur dari daerah tersebut muncul dan berkembang. Hal yang sama terjadi pada masyarakat lokal Tangerang. Masyarakat lokal Tangerang dikenal memiliki satu kerajinan tangan berupa topi anyaman yang terbuat dari bambu, yang kemudian dikenal luas dengan nama Topi Bambu Tangerang. Tulisan ini menggambarkan dinamika perkembangan sebuah kerajinan lokal masyarakat Tangerang yaitu Topi Bambu sepanjang tahun 1981-2015.  Dengan menggunakan pendekatan sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi, tulisan ini mampu menggambarkan proses perkembangan kerajinan Topi Bambu yang awalnya hanya berupa kerajinan lokal, bertransformasi menjadi suatu kerajinan yang diakui dalam skala nasional. Pengakuan Topi Bambu dalam skala nasional terjadi Ketika Topi Bambu digunakan sebagai salah satu atribut wajib dalam Kwarnas. Penggunaan Topi Bambu Tangerang sebagai topi Pramuka membuka pintu bagi masyarakat di luar Tangerang untuk lebih mengenal Topi Bambu. Berbeda dengan tulisan-tulisan sebelumnya, tulisan ini memperlihatkan Topi Bambu sebagai kerajinan lokal dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Tangerang. 

Kata Kunci : Topi Bambu, Tangerang, Sejarah Lokal, Budaya Lokal