PENGGUNAAN GAYA BAHASA PADA DEBAT PERDANA CAGUB DAN CAWAGUB DKI JAKARTA 2017-2022

Dewi Indah Susanti, Jatut Yoga Prameswari

Sari

PENGGUNAAN GAYA BAHASA PADA DEBAT PERDANA CAGUB DAN CAWAGUB DKI JAKARTA 2017-2022

 

Dewi Indah Susanti, M.Pd1, Jatut Yoga Prameswari, M.Pd2.

Universitas Indraprasta PGRI Jakarta

dewimughni@gmail.com

 

 

ABSTRAK

Bahasa adalah alat untuk mengekspresikan diri. Bahasa merupakan salah satu sarana yang penting untuk menyampaikan informasi. Pada era demokrasi saat ini, pemilihan pejabat publik dipilih secara langsung. Kegiatan debat adalah salah satu cara para kandidat untuk menunjukkan jati dirinya dan menarik hati para pemilih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya bahasa yang digunakan para cagub dan cawagub DKI Jakarta 2017-2022. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Sumber data diperoleh dari rekaman video acara debat perdana. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa angka persentase terbesar gaya bahasa sinisme, yaitu 22%. Ironi 4%, sarkasme 20%, antifrasis 2%, dan inuendo 10%. Berdasar data gaya bahasa sindiran persentase paling besar adalah sinisme, yaitu 24%. Gaya bahasa kedua, yaitu perbandingan dengan temuan alegori 4%, alusio 4%, dan personafikasi 6%. Dari ketiga data tersebut persentase paling besar, yaitu personafikasi 6%. Gaya bahasa pertentangan, dengan temuan antitesis 2% dan gaya bahasa penegasan dengan temuan repetisi 14%. Temuan data antiklimaks, klimaks, pleonisme dengan masing-masing persentasenya 2%.

Kata kunci: Bahasa, Gaya Bahasa, Debat

ABSTRACT

Language is a tool for self-expression. Language is one of the important means of conveying information. In the current era of democracy, the election of public officials is directly elected. Debate activity is one way candidates to show their true identity and attract voters. The purpose of this study is to determine the style of language used by cagub and cawagub DKI Jakarta 2017-2022. The research method used is qualitative method. The data source was obtained from the video recording of the inaugural debate event. The results of this study found that the largest categorical ebakersentase style of 22%. Irony 4%, sarcasm 20%, 2% antifrasis, and 10% inuendo. Based on language-style data, the biggest percentage of sarcasm is cynicism, which is 24%. Second language style, ie comparison with allegory findings 4%, alusio 4%, and personafikasi 6%. Of the three data is the largest percentage, namely 6% personafikasi. Language contradiction style, with 2% antithesis findings and language style of affirmation with 14% repetition findings. Anticlimactic data finding, climax, pleonism with 2% respectively.

Keyword: Language, Language Style, Debate

 

Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.