Tinjauan Pesan Visual pada Iklan Transit Commuter Line Jabodetabek

Abstract

Sebuah survey memperlihatkan bahwa pergerakkan penggunaan media iklan luar ruang dianggap lebih efektif. Survey yang dilaksanakan oleh BMI menunjukkan, iklan transit ternyata lebih efektif. Salah satu alasannya, adalah karena iklan ini menyasar pada segmentasi yang tajam, para profesional dengan daya beli di atas upah minimum yang lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Riset yang lain yang menunjukkan, dalam sebulan, terpaan iklan transit di commuter line setidaknya dinikmati oleh 700.000 penumpang per hari. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaiman pesan visual dilihat dari teks, tata letak, warna dan ilustrasi yang bisa diaplikasikan pada berbagai jenis media transit di KRL Commuter Jabodetabek. Penelitian yang menggunakan metode observasi berperan serta dan kepusakaan ini juga menjelaskan jenis-jenis iklan transit yang ada di commuter Jabodetabek berikut biaya yang harus dikeluarkan. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa media iklan transit yang berbeda memerlukan eksekusi visual yang berbeda pula. Selain menggunakan iklan ransit pada kenyataannya, unuk memberikan pengalaman unik kepada pelanggan, pengggunaan iklan transit dikombinasikan dengan ambient ad. Ambient ad adalah iklan luar ruang yang menggunakan sarana di lingkungan tersebut untuk mendukung pengalaman penumpang dalam berinteraksi dengan produk atau jasa, sehingga ada keinginan yang kuat untukncoba atau membeli produk/jasa tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh ukuran media, jangkauan media dari penumpang dan frekuensi media yang tersedia. Pada media di dalam KRL yang ukurannya kecil dan tertutup oleh penumpang maka pesan visual harus lebih kuat dibanding ukurannya yang lebih besar. Diharapkan dari penelitian pengiklan bisa mendapatkan gambaran bagaimana pesan visual, ukuran media dan penempatan iklan transit di KRL bisa memberikan dampak positif terhadap awareness dan pembelian produk/jasa.