FEMINISME SEBAGAI PENDEKATAN DALAM PERANCANGAN RUANG PUBLIK RAMAH MUSLIMAH

Julio Marcelia Baes Adedio, Atie Ernawati, Mei Lestari

Abstract


Abstrak : Istilah feminisme atau isu ketidakadilan berbasis gender muncul di Inggris pada tahun1890 hingga kemudian semakin diangkat menjadi fenomena dalam berbagai aspek, tak terkecualidalam konteks ruang publik. Pemenuhan kebutuhan muslimah sebagai salah satu pengguna ruangpublik diawali dari pemikiran mengenai apa saja aspek perancangan dalam ruang publik yangmemenuhi kebutuhan muslimah dilihat dari sisi kaum feminis. Penulisan penelitian ini bertujuanmemberikan gambaran bagaimana feminisme dapat menjadi sebuah pendekatan dalam masalahperancangan terkait ruang publik yang ramah muslimah. Penelitian ini dilakukan dengan metodedeskriptif dan pengumpulan data melalui pendekatan grounded theory dengan analisis komparasi.Feminisme dalam bangunan ramah muslimah tidak berarti sebagai gagasan atau gerakanpenuntutan terhadap persamaaan atau penyetaraan gender secara umum melainkan sebagai bentukpenerapan atau respon secara nyata dalam karya arsitektur bahwa ruang / bangunan dalam kontekspublik harus dapat memenuhi kebutuhan seluruh penggunanya, termasuk perempuan dengankriteria khusus seperti muslimah. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dirangkumadanya 11 (sebelas) aspek/konsep rancangan feminisme yang dapat digunakan dalam perancanganruang publik yang ramah terhadap muslimah yakni meliputi user oriented, ergonomic, form followfunctional, form follow flow, organically ordered, complex, slowly growing, accessbile for all,aesthetic, spiritual, social.Kata Kunci : feminisme, muslimah, arsitektur, publik

References


DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin, M. (2013). Kajian Utama: Ketentuanketentuan Pakaian Perempuan.

Yogyakarta: Asy Syariah Edisi 089.

Asiyanbola, Raimi Abidemi (2007). Intra-urban

Transportation, Gender dan

Psychological Distress in Developing

Countries. (Juni 11-13, 2007, pp.

Nigeria: Dipublikasikan dalam

workshop Urban Popoulation,

Development and Environment Dynamics

in Developing Countries, Nairobi.

Baz, Abdul Aziz. dkk. (Tanpa tahun). Fatwa

Komite Tetap (Kumpulan Kedua, Jilid

Kedua, Akidah, Mempelajari Tauhid,

,ي هودي ا ول و هلل وجهه أ س لم من ال م س لم أن دعوى

No. 16753, pp. 37). Kerajaan Arab Saudi:

Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa.

Diambil pada Januari 24, 2019,

http://www.alifta.net/Fatawa/fatawaDetail

s.aspx?languagename=id&BookID=3&Vi

ew=Page&PageNo=1&PageID=10847.

Bungin, M. Burhan. (2008). Analisis Data

Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Carr, Stephen, et.al. (1992). Public Space.

Cambridge: Cambridge University Press.

Cuthbert, Alexander R. (2006). The Form of

Cities: Political Economy and UrbanDesign. E-book Universitas Indonesia Library.

Domosh, M. & Seager, J. (2001) Putting Women

in Place: Feminist Geographers Make Sense of The World.

Dzuhayatin, Fakih, Mansour. (2000).

Membincang Feminisme: Diskursus

Gender Prespektif Islam. Surabaya:

Risalah Gusti.

Ekstam, Helen (2007). A Feminist

Perspective on Compact Living.

Rotterdam: Konferensi Internasional

Sustainable Urban Areas.

Fainstein, N. (1996). City Planning and Political

Values; an Updated View, in Readings in

Planning Theory. (Ed, Campbell, S., and

Fainstein, S). Masaachusetts: Blackwell

Publisher Inc.

Greed, Clara H. (1994). Women & Planning

Creating Gendered Realities. New York:

Routledge.

Griffin, E.M. (2006). A First Look At

Communication Theory. Boston: Mc Graw

Hill.

Hakim, Rustam (1987). Unsur dalam

Perancangan Arsitektur Landscape.

Jakarta: Balai Pustaka.

Hidayati, Isti. (2008). Konsep Feminisme dalam

Kawasan Wisata Belanja, Studi Kasus:

Kawasan Malioboro. Yogyakarta:

Program Studi Perencanaan Wilayah dan

Kota, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah

Mada.

Hidayati, N. (2018). Teori Feminisme: Sejarah,

Perkembangan dan Relevansinya dengan

Kajian Keislaman Kontemporer. (Vol. 14

(1): 21-29). Jurnal Harkat: Media

Komunikasi Gender,

Kabeer N. (1994). Reversed Realities: Gender

Hierarchies in Development.

Karim, Abdul. (2014). Feminisme: Sebuah

Model Penelitian Kualitatif (Vol. 10, No.

, pp. 86-87). Kudus: SAWWA.

Kennedy, Margrit I. (1980). Toward a

Rediscovery of ‘Feminine’ Principles in

Architecture and Planning. Women’s

Studies Int. Quart. (Vol. 4, No. 1, pp. 75-

, 1981). Berlin: Pergamon Press Ltd.

Lassa A., Jonatan. (2007). Kerangka Analisis

Perencanaan Gender. Diakses pada Juli

, 2018,

http://www.zef.de/module/register/media/

e0ad_Kerangka%20Analisis%20Perencan

aan%20Gender-Jonatan%20Hivos.doc.

Mcdowell, I. (2006). Measuring Health : A

Guide to Rating Scales and

Questionnaires (Third Edition). New York

City: Oxford University Press

Milroy, Beth M. (1991). Taking Stock of

Planning, Space, and Gender. Journal of

Planning Literature. Diunduh pada

Oktober 18, 2011, SAGE Publicatiion.

http://jpl.sagepub.com/content/6/1/3.

Purwanto, Edi. (2008). Social Capital in

Urban Space-Learning from Malioboro

Jogjakarta (Proceding International

Symposium Architecture, Development

And Urbanization Towards Sustainable

Cities in Nusantara, pp.561 – 578).

Rezki, Muhammad. (2011). Pengarusutamaan

Gender dalam Penataan Ruang.

Yogyakarta: Magister Perencanaan

Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik,

Universitas Gadjah Mada.

Rosenbloom, S. (1993). Women’s Travel

Patterns at Various Stages of Their

Lives.

Rozee, Patricia, D. (2004). Lectures on the

Psichology of Women. (Third Edition,

pp. 277). New York: Mc.Graw-Hill.

Samosir, Novriadi (2016). Optimalisasi Peran

dan Fungsi Ruang Terbuka Taman Sungai

Kayan Kota Tanjung Selor Kalimantan

Utara. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Schultz, D., Schultz, S E. (2000). Psychology &

Work Today (Ninth Edition). New Jersey:

Pearson Education. Inc.

Setiawan, Bakti. (2006). Ruang Bermain untuk

Anak di Kampung Kota: Studi Persepsi

Lingkungan, Seting, dan Perilaku Anak di

Kampung Code Utara, Yogyakarta. (Edisi

Juli 2006) Yogyakarta: Jurnal Manusia

dan Lingkungan, Pusat Studi Lingkungan

Hidup, Universitas Gadjah Mada.

Suprapdiono, Giri (2007). Pengarusutamaan

Gender. (Diklat JFP Madya Angkatan II

Juli 30-Agustus 13, 2007). Yogyakarta:

MPKD.

Vilaplana, Amelia. (1978). Urban Sonographies:

A Feminist Art Work and the

Transformation of Architectural Culture

in the Infosphere (Becoming a Feminist

Architect, Vol. 7, No.1, ISSN: 1755-068).

Madrid: Field Journal.




DOI: https://doi.org/10.30998/snkkb.v1i1.3852

Refbacks

  • There are currently no refbacks.