PENERAPAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR PADA MUSEUM BATIK BETAWI DI KAWASAN SETU BABAKAN JAGAKARSA JAKARTA SELATAN
Abstract
Abstrak: Wilayah Jakarta merupakan kota modern yang memiliki budaya asli yaitu Budaya Betawi.Rumah Kebaya merupakan hasil Arsitektur Tradisional yang menjadi ciri khas bangunan adat Betawi.Perkembangan teknologi dan bahan bangunan pada saat ini sudah semakin maju dan bersaing. PenerapanArsitektur Neo-Vernakular pada Museum Batik Betawi selain untuk memenuhi fungsi museum sebagaibangunan yang dapat melindungi, menyimpan, dan merawat benda koleksi batik, juga diharapkan dapatmengandung nilai filosofi batik dan Nilai Budaya Betawi yang modern.Kata Kunci: Arsitektur, Arsitektur Neo-Vernakular, Museum, Museum Batik Betawi
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud, Dirjen Kebudayaan, 2000. Pedoman pendirian Museum,. Jakarta: Proyek Pembinaan Permuseuman Direktorat Permuseuman Dirjen Kebudayaan Depdiknas
Neufert, Ernst. 1993. Data Arsitek I.
Jakarta : Erlangga Erdiono. Deddy. 2011. Arsitektur ‘Modern’ (Neo) Vernacular di Indonesia, Vol. 3, No.3:32-39. Diunduh dari https: //ejournal.unsrat.ac.id/index.php /SABUA/article /download/251/197
Nugroho, Bayucatur. 2014. Guide to APA format. Ornamen, Bentuk, Betawi, Simbol, Kebudayaan, Diunduh 13 November 2014 dari http://alumni.unikom.ac.id
Sukada, Budi. 1988. Analisis Komposisi Formal Arsitektur Post-Modern. Jakarta: Seminar FTUI Depok. Sumalyo, Yulianto. 1997. Arsitektur Modern Abad XIX-XX. Yogyakarta: UGM Press.
DOI: https://doi.org/10.30998/snkkb.v1i1.3868
Refbacks
- There are currently no refbacks.