ALIH FUNGSI JALUR PEDESTRIAN PADA KAWASAN PEREKONOMIAN (Studi kasus jalur pedestrian disekitar Pasar Ciputat)
Abstract
Abstrak: Pasar Ciputat merupakan kawasan perekonomian padat aktivitas yang berada pada wilayah Kota Tangerang Selatan. Tingginya aktivitas di seputar Pasar Ciputat mengindikasikan tingginya ketergantungan masyarakat pada aktivitas jual beli di dalamnya. Hal tersebut berdampak langsung pada kecukupan infrastruktur di sekitarnya, termasuk di dalamnya fasilitas pedestrian. Pasar Ciputat memiliki dua jalur pedestrian, yaitu pedestrian di Jalan Aria Putra dan Jalan Dewi Sartika. Pada waktu tertentu, kedua pedestrian beralih fungsi dari kegiatan berjalan kaki menjadi kegiatan berdagang dan berbagai atribut yang menyertainya. Dari segi fisik, pedestrian tersebut terlihat sempit, kurang nyaman dan aman. Pengambilalihan pedestrian untuk kegiatan berdagang serta kurang baiknya kondisi fisik pedestrian diduga merupakan penyebab lebih dipilihnya bahu jalan sebagai area berjalan kaki meskipun kurang nyaman dan aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alih fungsi yang terjadi pada jalur pedestrian pada Jl. Aria Putra dan Jl. Dewi Sartika dan mengkaji kembali kelayakan jalur pedestrian tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode observasi pada kondisi fisik dan kegiatan yang berlangsung di pedestrian Pasar Ciputat pada berbagai rentang waktu. Penelitian ini juga menggunakan kuesioner dan wawancara untuk mengetahui berbagai motif terkait dengan aktivitas pejalan kaki di seputar Pasar Ciputat. Analisis kecukupan pedestrian dilakukan dengan membandingkan dengan berbagai pedoman dan standar yang tersedia hingga saat ini. Hasil penelitian menunjukkan ketidaklayakan kondisi fisik dan aktivitas berdagang di pedestrian menyebabkan keengganan pejalan kaki untuk menggunakan pedestrian.
Kata Kunci : Jalur Pedestrian, Pedestrian, Kenyamanan dan Keamanan
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
DAFTAR PUSTAKA
Charels V. Zeger, C. (1998). Sidewalks and Paths. Dalam R. P. Fred N,
Design and Safety of Pedestrian Facilities (hal. 32). USA: Trafic Engineering Council.
Charles V. Zeeger, Chair. (1998). Pedestrian Oriented Environments. Dalam C. Charles V. Zeeger, Design and Safety of Pedestrian Facilities (hal. 100). Washington: Institute of Transportation Engineers.
Dash, D. K. (2018, oktober senin). The Times of India. Diambil kembali dari Killer Indian roads claim lives of 56 pedestrians daily : timesofindia.indiatimes.com
Fruin, J. J. (1987). Pedestrian Planning Design. Elevator World.
Gerald A. Donaldson, P. (1998). Work Zone Pedestrian Safety. Dalam C. Charles V. Zegeer, Design and Safety Pedestrian Facilities (hal. 113). Washington, DC: Institute of Transportation Engineers.
Goverment, N. Z. (2008). Pedestrian Planning and Design Guide. New Zealand: NZ Transport Agency.
Jacobs, J. (1961). The Uses Of Sidewalks. Dalam J. Jacobs, The Death and Life Of Great American Cities (hal. 107). New York: Vintage Books.
Kevin Lynch. (1969). The Image Of The City. MIT Press.
Kim Dovey, K. P. (2010). Urban Slippage, Smooth and Striated Streetscapes in Bangkok. Dalam K. Dovey, Becoming Places (hal. 167). USA: Routledge.
Lie, E. (2016, November Rabu). Trotoar di Luar Negeri Dibandingkan dengan Trotoar di Jakarta. Diambil kembali dari Rukamen: https://www.rukamen.com
N, Sora. (2015, Maret 16). Pengertian Populasi Dan Sampel Serta Teknik Sampling. Diambil kembali dari Pengertian Apapun: http://www.pengertianku.net
Niniek Anggriani. (2011). Ruang Terbuka Hijau Diperkotaan. Klaten: Yayasan Humaniora.
Nugraha, S. (2015, Juni Jumat). Pedestrian (Trotoar) adalah Hak Pejalan Kaki. Diambil kembali dari Kompasiana Beyond Blogging: www.kompasiana.com
Schoon, J. G. (2010). Pedestrian facilities Engineering and geometric design. London: Thomas Elfrod.
Specks, J. (2013). Walkable City. New York: North Point Press.
Spiro Kostof. (1992). The City Shape: Urban Patterns and Meanings Through History. London: Thames and Hudson.
DOI: https://doi.org/10.30998/snkkb.v1i1.3949
Refbacks
- There are currently no refbacks.