Fenomena Bilingualisme pada Percakapan Pengasuh dan Anak Asuh

Sari

Bilingualism atau kedwibahasaan adalah pemakaian dua bahasa secara bergantian baik secara produktif maupun reseptif oleh seorang individu atau masyarakat. Mengemukakan kedwibahasaan dengan mengetahui dua bahasa (knowledge of two languages), cukup mengetahui dua bahasa secara pasif atau understanding without speaking. Bilingualisme berkaitan erat dengan pemerolehan bahasa kedua. Pemerolehan bahasa berkaitan erat dengan bagaimana anak memperoleh kata, makna, struktur, dan pragmatik. Itu tidak lain berhubungan dengan proses yang terjadi dalam kehidupan dan sikap anak. Menjadi bilingual atau multilingual sejak dini dengan kata lain seorang anak mempunyai pengalaman proses pemerolehan kata, makna, struktur, dan pragmatik yang lebih kompleks sejak dini dibandingkan dari mereka yang hanya monolingual. Penelitian ini mengenai Bilingualisme dalam percakapan antara anak asuh dan pengasuh. Di mana percakapan terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Data dalam penelitian ini berupa tuturan dalam percakapan yang berkaitan dengan fenomena Bilingualisme dalam pelayanan kesehatan antara pengasuh,anak asuh . Anak asuh dalam hal ini menggunakan B1 yang didapatkan penutur dari bahasa ibu. Sedangkan Bilingualisme dari pengasuh didapatkan dari B2 dan terus-menerus dalam percakapan sehari-hari di dari pergaulan dengan masyarakat bilingual  atau juga dari percakapan sehari-hari di luar pekerjaannya sebagai pengasuh. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa Bilingualisme adalah Fenomena bilingualisme dapat diakibatkan oleh banyak hal Seperti memiliki orang tua dengan bahasa ibu yang berbeda, tinggal di lingkungan yang sebagian masyarakat menggunakan dua bahasa. Bahasa tentunya akan semakin beragam jika di dalam anggota keluarga ada yang menggunakan dua bahasa sekaligus misalnya bahasa Indonesia dan juga bahasa Inggris 

Kata Kunci:  Bilingualisme;  percakapan;  Bahasa